Assalamu'alaikum wr.wb,,,
disini saya akan berbagi makalah Supervisi Pedidikan hasil dari kelompok saya...
Langsung saja yukk :D
BAB 1
PENDAHULUAN
Kegiatan pendidikan dan pembelajaran
dilembaga pendidikan seperti Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, dan
Sekolah Umum lainnya (SD, SMP, SMA), dapat berbentuk kegiatan akademik dan non
akademik. Kegiatan akademik yang dikenal sebagai kegiatan pendidikan dan
pembelajaran yang cakupan kegiatan sentral dalam lembaga pendidikan.
Keberhasilan atau kegagalan suatu lembaga
pendidikan sangat tergantung pada aktivitas akademik ini.
Untuk menenkankan kualitas
pendidikan di sekolah, nampaknya kegiatan yang menjadi lebih penting dalam
proses akademik itu adalah kegiatan monitoring
dan controlling atau pengawasan
seluruh komponen dan aktivitas akademik.program peningkatan mutu pendidikan di
madrasah atau sekolah dapat dicapai apabila kegiatan pendidikan dan
pembelajaran disekolah berlangsung dengan baik, berdaya guna dan berhasil guna.
Hal tersebut dapat terlaksana apabila ditunjang dengan adanya upaya peningkatan
kemampuan personil pendidikan di Madrasah atau sekolah. Kepala madrasah sebagai
penanggung jawab utama dalam keberhasilan sekolah perlu meningkatkan kinerja
sebagai pengawas, sekaligus pembina personil pendidikan yang lain.
Mengingat begitu pentingnya peranan
guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan maka selayaknyalah bila kemampuan
guru ditingkatkan melalui program pembinaan secara terus menerus, agar paar
guru benar-benar memiliki kemampuan yang sesuai tuntutan profesional. Salah
satu cara untuk melakukaan pembinaan profesionalitas kinerja guru dalam bidang
akademik perlu diadakan kegiatan pengawasan akademik di sekolah oleh pengawas
akademik yang profesional.
Pengawasan merupakan fungsi
administrasi yang tergolong pokok dan penting. Pengawasan merupakan kegiatan
administrasi yang dilakukan setelah perencanaan dan pengorganisasian.
Dalam
makalah
ini akan dibahas megenai Pengertian Supervisi Pendidikan, Tujuan dan
Sasaran Supervisi Pendidikan, Fungsi Supervisi Pendidikan, Runag Lingkup
Supervisi Pendidikan, dan Teknik-teknik supervisi Pendidikan yang akan
dibahas pada bab
pembahasan selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
SUPERVISI PENDIDIKAN
A.
Pengertian
Supervisi Pendidikan
Kata supervisi berasal dari bahasa
Inggris supervision yang terdiri dari
dua kata, yaitu super dan vision. Yang mengandung pengertian melihat dengan
sangat teliti pekerjaan secara keselurhan. Orang yang melakukan supervisi
disebut supervisor.
Menurut para ahli diantaranya:
1.
Ben M. Harris, dalam bukunya Supervisor Behaviour in Education 1975 menyatakan
bahwa supervisi apa yang personalia sekolah lakukan dengan orang dewasa dan alat-alat dalam rangka
mempertahankan ataumengubah pengelolaan sekolah untuk mempengaruhi pencapaian
tujuan instruksional sekolah. Supervisi mempunyai impact dengan pelajar melalui
perantaraan orang lain dan alat.
2.
Drs. Ngalim Purwanto, dkk, dalam
bukunya Administrasi Pendidikan, 1979. menyatakan: supervisi adalah aktifitas
pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah
lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
3.
Drs. Ametembun, dalam bukunya,
Supervisi Pendidikan, 1975, menyatakan: Supervisi Pendidikan adalah pembinaan
kearah perbaiakan situasi pendidikan pada umumnya dan pertbaikan mutu belajar
mengajar di sekolah pada khususnya.
Berdasarkan pengertian-pengertian di
atas dapat dikemukakan secara sederhana bahwa supervisi pada dasarnya adalah
upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran dengan ditunjang oleh
unsur-unsur lain, seperti guru, sarana dan prasarana, kurikulum sistem
pengajaran dan penilaian. Supervisor bertugas dan bertanggung jawab memperhatikan
perkembangan unsur-unsur tersebut secara berkelanjutan.
B.
Tujuan
dan Sasaran Supervisi Pendidikan
Di bawah ini akan digambarkan secara
ringkas tentang tujuan dan sasaran supervisi pendidikan yang harus dicapai. Tujuan supervisi pendidikan adalah
perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar secara total, ini berarti
bahwa tujuan supervise tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tapi
juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas, termasuk didalamnya
pengadaan fasilitas-fasilitas, pelayanan kepemimpinan dan pembinaan human relation yang baik kepadda semua
pihak yang terkait.
Berdasarkan rumusan diatas, maka
kegiatan supervise pendidikan pada dasarnya diarahkan pada hal-hal sebagai
berikut:
1.
Membangkitkan dan merangsang semangat
guru dan pegawai sekolah dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik.
2.
Mengembang dan mencari metode-metode
belajar mengajar yang baru dalam proses pembelajaran yang lebih baik dan lebih
sesuai.
3.
Mengembangkan kerjasama yang baik dan
dalam lingkungan sekolah harmonis antara guru dengan siswa, guru dengan sesama
guru, guru dengan kepala sekolah dan seluruh staf sekolah yang berada dalam
lingkungan sekolah yang bersangkutan.
Disamping tujuan, supervisi pendidikan juga
diarahkan pada dua sasaran pokok, yaitu supervisi kegiatan yang bersifat teknis
edukatuif dan teknis administratif. Supervisi teknis edukatif meliputi
kurikulum, proses belajar mengajar dan evaluasi/ penilaian. Sedangkan supervisi
teknik administratif meliputi administrasi profesional, administrasi material,
administrasi kuangan, administrasi laboratorium, perpustakaan sekolah dan
lain-lain.
Fungsi kepemimpinan melekat pada seorang
supervisor karena dia adalah pemimpin. Begitu pula pengawasan, karena pada
hakekatnya supervisor adalah pengawas yang tugas pokoknya melakukan pengawasan.
Sedangkan fungsi pelaksana terdapat pada supervisor, karena ia adalah pelaksana
dilapangan yang dalam istilah bukunya adalah pejabat fungsional, sama halnya
dengan guru dan kepala sekolah.
1. Pengawasan
atau pelaksanaan pegembangan kehidupan beragama di TK dan atas pelaksanaan
tugas guru pendidikan agama Islam pada sekolah umum (SD, SMP, SMA dan SMK)
terlaksana dengan lancar, aman dan bermutu sesuai dengan volume dan frekuensi
yang telah ditetapkan
2. Efesiensi
dan efektivitas pelaksanaan pendidikan agama Islam pada sekolah umum (TK, SD,
SMP, SMA, dan SMK) tercapai pada setiap semester sesuai dengan petunjuk teknis
yang telah ditetapkan
3. Wawasan,
kemampuan professional dan kerjasama guru pendidikan agama Islam pada sekolah
umum meningkat pada setiap tahun ajaran (semester) sesuai dengan kebutuhan
kondisi wilayah dan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan pada sasaran yang telah
dijelaskan di atas, maka timbullah suatu indikasi dalam pencapaian keberhasilan
pelaksanaan pengawasan yag spesifik pula diantaranya sebagai berikut:
1. Pengawasan
terlaksana secara merata dan aman sesuai dengan volume dan frekuensi yang telah
ditetapkan
2. Kondisi
objektif tentang sikap professional Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) pada
Sekolah Umum diketahui secra jelas
3. Ondisi
objektif tentang kemampuan profesioanal Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) pada
Sekolah Umum diketahu secara jelas
4. Informasi
pencapaian hasil dan proses belajar mengajar di tiap-tiap sekolah diperoleh
secara cepat, tepat dan up to date
5. Informasi
tentang kondisi objektif pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah-sekolah
diketahui secara jelas.
C. Fungsi Supervisi Pendidikan
Setelah mengetahui dan memahami tujuan
dan sasaran supervise, maka hal penting lainnya yang perlu dikuasai pula oleh
para supervisor adalah fungsi-fungsi supervisi. Secara garis besar fungsi
supervisi dapat dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu dalam bidang pendidikan,
dalam bidang pengawasan dan dalam bidang pelaksana.
Fungsi kepemimpinan melekat pada seorang
supervisor karena dia adalah pemimpin. Begitu pula pengawas yang tugas pokoknya
melakukan pengawasan. Sedangkan fungsi pepelaksana terdapat pada supervisor,
karena dia adalah para pelaksana dilapangan yang dalam istilah bukunya adalah
pejabat fungsional, sama halnya dengan guru dan kepala sekolah.
Untuk sekedar memperoleh gambaran
tenntang rincian dari fungsi-fungsi tersebut, dapat disimak pada uraian
berikut:
1. Dalam
fungsi kepemimpinan, seorang supervisor hendaknya melakukan hal-hal sebagai
berikut:
2. meningkatkan
semangat kerja kepala sekolah, guru dan seluruh staf sekolah yang berada
dibawah tanggung jawab dan kewenangannya
3. mendorong
aktifitas dan kreatifitas serta dedikasi seluruh personil sekolah
4. mendorong
terciptanya suasana kondusif didalam dan diluar lingkungan sekolah
5. menampung,
melayani dan mengakomodir segala macam keluhan aparat kependidikan di sekolah
tersebut dan berusaha membantu pemecahannya
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan,
seorang supervisor hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:
1. mengamati
dengan sungguh-sungguh pelaksanaan tugas kepala sekolah, guru, dan seluruh staf
sekolah diketahui dengan jelas tugas yang dilaksanankan itu sesuai dengan
rencana atau tidak
2. memantau
perkembangan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang menjadi tanggung jawab
dan kewarganegaraanya termasuk belajar sisiwa pada sekolah yang bersangkutan
3. mengawasi
pelaksanaan administrasi sekolah secara keseluruhan yang di dalamnya terdapat
administrasi personil, admisistrasi materil, administrasi kurikulum
4. disamping
mengawasi, para supervisor juga melaksanakan fungsi penilaian dan pembinaan
terhadap berbagai aspek yang menjadi tugas pokoknya.
Dalam melaksanakan fungsi pelaksana,
seorang supervisor memperhatikan kegiatan-kegiatan berikut:
1. melaksanakan
tugas-tugas supervisi/ pengawasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2. melaporkan
hasil supervisi atau pengawasan kepada pejabat yang berwenang untuk dianalisis
dan dirindaklanjuti
3. mengamankan
berbagai kebijakan yang telah di tetapkan
D. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan
Dalam dunia pendidiakn dan pengajaran
terdapat tiga unsure pokok yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang
lainnya. Unsur-unsur dimaksud adalah unsur personal, material dan operasional.
Oleh sebab itu ruang supervisi pendidikan pun mencakup unsur tersebut, yang
bila dijabarkan akan tergambar sebagai berikut:
1. Unsur
Personal
Lingkup pertama dalam supervisi
pendidikan adalah para personal dalam sekolah/ madrasah yang disupervisi.
Adapun personal dimaksud adalah kepala sekolah, pegawai tata usaha, guru dan
siswa.
a. Kepala
Sekolah
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi
terhadap kepala sekolah adalah:
1)
masalah jalannya pendidikan dan pengajaran
2)
masalah administrasi sekolah
3)
masalah kerjasama sekolah lain dan
instansi terkait lainnya
4)
masalah kepemimpinan kepala sekolah
b.
Pegawai Tata Usaha
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi
adalah:
1) masalah
data dan statistik sekolah
2) masalah
pembukuan
3) masalah
surat menyurat dan kearsipan
4) masalah
pelayanan terrhadap kepala sekolah, guru dan siswa
c.
Guru
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi
adalah:
1) masalah
wawasan dan kemampuan professional guru
2) masalah
kehadiran dan aktaifitas guru
3) masalah
kerja sama guru dengan kepala sekolah, guru dengan sesama guru, guru dengan
pegawai tata usaha, dan guru dengan siswa
4) masalah
tri pusat pendidikan yang yang terdiri atas keluarga, sekolah dan masyarakat
d.
Siswa
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi
adalah:
1) motivasi
belajar sisiwa
2) tingkat
kesulitan belajar yang dialami siswa
3) pengembangan
organisasi siswa (OSIS)
4) kelengkapan
sarana dan prasarana sekolah, termasuk laboratorium, perpustakaan, alat-alat
olahraga dll
2. Unsur
Material
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi
terrhadap material dan sarana fisik lainnya adalah:
a.
ketersediaan ruangan untuk perpustakaan,
laboratorium, ruang praktek ibadah, aula dll
b.
pengelolaan dan perawatan terhadap
fasilitas tersebut di atas
c.
pemanfaatan buku-buku teks pokok dan
buku-buku penunjang
3. Unsur
Operasional
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi
terhadap unsure-unsur operasional antara lain:
a.
masalah yang berkaitan dengan teknis
edukatif, yang mencakup:
1)
kurikulum
2)
proses belajar mengajar
3)
evaluasi/ penilaian
4)
kegiatan ekstra kulikuler
b.
masalah yang berkaitan dengan teknis
administrative, yang mencakup:
1)
administrasi personal
2)
administrasi material
3)
administrasi kurikulum
c.
masalah yang berkaitan dengan kordinasi
dan kerja sama yang mencakup:
1)
sekolah dengan keluarga dan masyarakat
2)
sekolah dengan sekolah-sekolah lainnya
3)
sekolah dengan lembaga swadaya
masyarakat (LSM)
4)
sekolah dengan organisasi kepemudaan
5)
sekoalah dengan instansi pemerintah
terkait
d.
masalah yang berkaitan dengan
pengembangan kelembagaan, yang mencakup:
1)
pengembangan KKG dan MGMP
2)
pengembangan KKS dan MKKS
3)
hubungan antara KKG, MGMP dan Pokjawas
4)
pendayagunaan wadah KKG dan MGMP yang
ada
e.
masalah-masalah yang berkaitan dengan
ekstra kulikuler, seperti:
1)
peringatan hari besar di sekolah
2)
peringatan hari besar
3)
kegiatan pesantren kilat
4)
kegiatan sosial kemasyarakatan
E. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan
Dalam melakukan tugas-tugas supervisi,
para supervisor terutama pengawas dapat memilih dan mengunakan beberapa teknik
supervisi, antara lain kunjungan kelas, kunjungan sekolah, tes dadakan,
konferensi kasus, observasi dokumen, wawancara, angket, laporan tertulis dan
sebagainya.
BAB III
KESIMPULAN
Kata
supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision
yang terdiri dari dua kata, yaitu super dan vision. Yang mengandung pengertian
melihat dengan sangat teliti pekerjaan secara keselurhan. Orang yang melakukan
supervisi disebut supervisor.
Disamping
tujuan, supervisi pendidikan juga diarahkan pada dua sasaran pokok, yaitu
supervisi kegiatan yang bersifat teknis edukatuif dan teknis administratif.
Supervisi teknis edukatif meliputi kurikulum, proses belajar mengajar dan
evaluasi/ penilaian. Sedangkan supervisi teknik administratif meliputi
administrasi profesional, administrasi material, administrasi kuangan,
administrasi laboratorium, perpustakaan sekolah dan lain-lain.
Setelah
mengetahui dan memahami tujuan dan sasaran supervise, maka hal penting lainnya
yang perlu dikuasai pula oleh para supervisor adalah fungsi-fungsi supervisi.
Secara garis besar fungsi supervisi dapat dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu
dalam bidang pendidikan, dalam bidang pengawasan dan dalam bidang pelaksana.
Dalam
dunia pendidiakn dan pengajaran terdapat tiga unsure pokok yang saling
berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Unsur-unsur dimaksud adalah
unsur personal, material dan operasional.
Dalam
melakukan tugas-tugas supervisi, para supervisor terutama pengawas dapat
memilih dan mengunakan beberapa teknik supervisi, antara lain kunjungan kelas,
kunjungan sekolah, tes dadakan, konferensi kasus, observasi dokumen, wawancara,
angket, laporan tertulis dan sebagainya.
DAFTAR
PUSTAKA
Depag
RI, 2004, Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
Jakarta.
Depag
RI, 2005, Kepengawasan Kependidikan, Jakarta.
M. Amin
Thaib, 2005, Profesionalisme Pelaksanaan
Pendidikan, Jakarta: Depag RI.
# Terimakasih Semoga Bermanfaat :)
Wassalamu'alaikum wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar